Jumat, 09 November 2018

Ijazah mbah ulin kudus

pada suatu kesempatan Sowan ke Kyai Ulil Albab Arwani Kudus

"Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya jadi anak yang Sholeh, pinter, berbakti & hal2 baik lainnya"

beliau membuka obrolan Jum'at pagi itu
kami kebanyakan wali santri yang sowan pada waktu itu cuman bisa mengangguk dan tersenyum

lalu beliau melanjutkan dengan memberikan ijazah untuk diamalkan :

1. diusahakan setiap hari minimal satu kali setelah salat, anak2 dihadiahi Fatihah dengan tata cara "Ila Ruhi wal Jasadi .....(nama-anak).... Al-Fatihah.. 7x
syukur alhamdulilah bisa setiap habis salat

2. disaat waktu sambangan atau jadwal nengok anak di pondok, sediakan air putih yang dibacakan
Bismillahirrahmanirrahim 786 x
Al-Fatihah 70 x
lalu diminumkan ke anaknya

Insyaallah
semoga Allah SWT mengijabahi Do'a kita

itulah oleh2 sowannya
semoga bermanfaat

Selasa, 06 November 2018

Hadits rabu wekasan

*SHOLAT LIDAF'IL BALA' ATAU SHOLAT TOLAK BALA*

*Hadist Anjuran Sholat RABU  WEKASAN (Rabu Terakhir di Bulan Syafar)*
*Tanggal 7 Nov 2018*

Shalat tolak bala 'Rabu Wekasan' pada Rabu Bulan Syafar pernah dibahas oleh Habib Muhammad Bilfaqih, Malang setelah mendengar dari *Al Quthub Prof. Dr. Al Habib Abdullah Bilfaqih* (Guru Besar Ilmu Hadist), bahwa setiap Rabu akhir bulan Shafar, *Allah SWT Turunkan 820.000 ribu Bala'.* Barang siapa 'Shalat 4 (empat) Raka'at' dihari itu, insya Allah dijauhkan dari Mala petaka dan Musibah.

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال ؛ قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلّم : " مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ يُصَلُّوْنَ فِيْ آخِرِ الْأَرْبِعَاءِ مِنْ صَفَرَ إِلاَّ نَجَّاهُمُ اللّٰهُ مِنَ الْكَوَارِثِ (هذا الحديث حسن صحيح)
←اَلْكَوَارِثُ اي اَلْبَلَايَا

*Artinya : "Dari Abi Hurairah Ra berkata, Rasulullah Saw bersabda : "Tidaklah berkumpul suatu kaum mereka shalat dihari akhir Rabu dari bulan Shafar terkecuali Allah SWT menyelamatkan mereka dari malapetaka-malapetaka/musibah-musibah."*

وقد كتبت هذا الحديث عن بعض المعلمين ، وهو سمع من سماحة الأستاذ الإمام رضي اللَّه عنه قال ؛ واللّفظ للقضاعي من طريق ابن زكريا عن يحيى بن عياض عن أبي الدبّوس عن صالح بن أبي زكريا بن شميل عن أبيه عن جدّه قال ؛ قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلّم : " إِنَّ اللّٰهَ يُنْزِلُ فِيْ آخِرِ أَرْبِعَاءَ مِنْ صَفَرَ ثَمَانَمِائَةِ أَلْفٍ وَعِشْرِيْنِ مِنَ الْبَلاَيَا فَمَنْ صَلَّى صَلَاتَهُ عَصَمَهُ اللّٰهُ مِنَ الْبَلاَيَا" (في رواية الإمام عبد الرزّاق في المسند ج ٢ ص: ٢٠٧ والإمام إبن زيد بن علي في المسند ج ١ ص: ٣٤ والقضائي في التّاريخ ج ٩ ص: ٢٠٣ ، أخرجاه شيخنا رضي اللَّه عنه أو كما قال)

Artinya : "Saya mencatat hadits ini dari sebagian Mu'allimin di Ma'had, beliau mendengar hadits dari yang Mulia Samahatul Imam Radhiyallahu Anhu, Lafadz hadits ini dari Imam Al Qudha'i dari jalan sanad Thariq bin Zakariya dari Yahya bin 'Iyadz dari Abi Ad Dabbus dari Shalih bin Abi Zakariya bin Syumail Dari Ayahnya dari Kakeknya berkata, Rasulullah Saw bersabda : "Sesungguhnya Allah SWT menurunkan dihari akhir Rabu dari bulan Shafar 820.000 Ribu dari Bala' (Musibah), Barangsiapa : Yang Shalat dihari Rabu itu maka Allah SWT menjaganya dari pada bala'-bala' dan Bencana-Bencana/ Malapetaka/M usibah." (Diriwayatkan Imam Abdur Razzaq didalam Musnad Juz 2 hal: 208, dan Imam Ibnu Zaid bin Ali didalam Musnad Juz 1 hal: 34 dan Al Imam Al Qudha'i didalam Kitab Tarikh Juz 9  hal: 203).

*> Riwayat Sayyidatuna Fathimah Ra. Bahwa : Nabi Muhammad  SAW bersabda* :

مَنْ صَلىَّ لَيْلَةَ اْلأَرْبِعَاءِ رَكْعَتَيْن
ِ يَقْرَاءُ فِى اْلأُوْلَى فَاتِحَةَ اْلكِتَابِ وَقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ اْلفَلَقْ عَشْرَ مَرَّاتٍ وَفِى الثَّانِيَّةِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ عَشْرَ مَرَّاتٍ ثُمَّ إِذَا سَلَمَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ عَشْرَمَرَّاتٍ ثُمَّ يُصَليِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَشْرَمَرَّاتٍ نَزَل َمِنْ كُلِّ سَمَاءٍ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ يَكْتُبُوْنَ ثَوَابَهُ إِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ

*Artinya : "Barangsiapa yang berkenan mengerjakan shalat 4 rakaat di malam Rabu, pada rakaaat pertama membaca surat al-Fatihah dan al-Falaq 10 kali dan pada rakaat kedua membaca al-Fatihah dan an-Nas 10 kali, kemudian setelah salam membaca istighfar 10 kali dan shalawat 10 kali maka 70 malaikat turun dari langit yang bertugas mencatatkan pahalanya sampai hari kiamat."*

*Cara pelaksanaannya adalah* :

*Niat shalatnya adalah shalat sunnah  mutlak 4 raka'at, atau bisa dengan niat shalat Li daf'il bala' 4 raka'at satu kali salam boleh, tanpa tahiyyatul awwal, dua kali salam juga boleh, bacaan yang biasa diniatkan ketika pelaksanaan shalat (di Ma'had Malang) berikut ini:*

أُصَلِّى سُنَّةً لِدَفْعِ اْلبَلاَء أْرْبَعَ رَكَعَاتٍ إِمَاًمًا \مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى أَللهُ أَكْبَرْ

*"Aku niat shalat sunnah sebanyak empat raka'at agar dijauhkan dari malapetaka karena Allah Ta’ala."*

*- Setelah selesai membaca al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat membaca @. surat Al-Kautsar 17 kali, @ surat al-Ikhlas 5 kali dan @ surat al-Mu’awwidzatain 1 kali.* Surat Al Falaq dan An nas

*Lalu membaca Do'a Shalat Sunnah Rebo Wekasan sebagai berikut:*

أَللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ اْلقَوِىِّ وَيَاشَدِيْدَ اْلمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّلْتَ بِعِزَّتِكَ جَمِيْعَ خَلْقِكَ إِكْفِنِىْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَامُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ أَللَّهُمَّ بَسِّرْ اْلحَسَنَ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ إِكْفِنِىْ شَرَّ هَذَا اْليَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ اْلبَلِيَاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّابِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ   اَللَّهُمَّ إِعْصِمْنَا مِنْ جَهْدِ اْلبَلاَءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ اْلقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ اْلأَعْدَاءِ وَمَوْتِ اْلفُجْأَةِ وَمِنْ شَرِّ السَّامِ وَالْبَرْسَامِ وَالْحُمَى وَاْلبَرَصِ وَاْلجُذَامِ وَاْلأَسْقَامِ وَمِنْ جَمِيْعِ اْلأَمْرَاضِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى َسِّيدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ .

*Menurut sebagian Ulama' Al Arif Billah: "Bala' atau Malapetaka yang ditakdirkan oleh Allah SWT akan terjadi selama satu tahun itu semuanya diturunkan dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia pada malam atau hari Rabu terakhir bulan Shafar. Maka barangsiapa yang bersedia menulis 7 ayat di bawah ini kemudian dilebur dengan air lalu diminum, maka orang tersebut akan dijauhkan dari Malapetaka :*

سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ , سَلَامٌ عَلَى نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ , سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ , سَلَامٌ عَلَى مُوسَى وَهَارُونَ سَلَامٌ عَلَى إِلْ يَاسِينَ , سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ , سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

*Semoga kita semuanya di jaga di lindungi dan dihindarkan oleh Allah SWT dari berbagai macam musibah dan bencana aamiin aamiin aamiin ya rabbal aalamiin bisirri asrari Al Fatihah...*

*Wallaahu 'A'lamu bis shawaab.*
*SEMOGA BERMANFAAT DAN BISA MENGAMALKANNYA*

Minggu, 04 November 2018

Rabu wekasan

Suwuk Rebo Wekasan
( ٢٩-صفر-١٤٤٠ / 7-11-2018)

Setiap Rabu Akhir bulan Shafar, yg biasa disebut dgn "RABU WEKASAN"
sebagian besar kaum Muslimin melakukan shalat sunnah memohon kepada Allah SWT agar dijauhkan dari berbagai bala'.

Hal ini didasarkan pada keterangan yang terdapat dalam kitab Mujarrabat al-Dairabi al-Kabir yakni:

“Sebagian orang-orang yang ma’rifat kepada Allah menyebutkan,
"bahwa dalam setiap tahun akan turun 320 ribu bala',
semuanya terjadi pada Rabu terakhir bulan Shafar, sehingga hari tersebut menjadi hari tersulit dalam hari-hari tahun itu.

Maka Barangsiapa yang menunaikan shalat pada hari itu sebanyak 4 raka’at,
lalu berdoa dengan doa berikut ini,
maka Allah akan menjaganya dari semua malapetaka yang turun pada hari tersebut.”

Hari Rabu yang disebutkan dalam keterangan di atas disebut dengan Rebo Wekasan/pungkasan.

Persoalannya,
sejauh manakah pengakuan agama Islam terhadap Rebo Wekasan seperti dalam keterangan Kitab Mujarrabat al-Dairabi al-Kabir di atas...

ada beberapa hal yang perlu kita bahas.

1. pernyataan sebagian orang-orang yang ma’rifat tersebut, atau dalam kata lain sebagian waliyullah (kekasih Allah), dalam kacamata agama disebut dengan ilham.
Para ulama ushul fiqih mendefinisikan ilham dengan, "pikiran hati yang datang dari Allah".

Berkaitan dengan hal ini,

ومن أصول أهل السنة : التصديق بكرامات الأولياء وما يجري الله على أيديهم من خوارق العادات في أنواع العلوم والمكاشفات

“Di antara prinsip Ahlussunnah adalah mempercayai karamah para wali dan apa yang dijalankan oleh Allah melalui tangan-tangan mereka berupa perkara yang menyalahi adat/langka dalam berbagai macam ilmu pengetahuan dan mukasyafah.”

Keterangan di atas, mengharuskan kita mengakui adanya berbagai macam ilmu dan mukasyafah yang diberikan oleh Allah kepada para wali.
Dengan demikian, dalam perspektif agama, ilham maupun mukasyafah sebagian wali Allah di atas tentang berbagai macam malapetaka yang diturunkan pada hari Rabu akhir bulan Shafar, menemukan legitimasinya dalam aqidah Islam.

2. mayoritas ulama berpendapat bahwa ilham tidak dapat menjadi dasar hukum Islam (wajib, sunnah, makruh, mubah dan haram).
Dan Ilham yang dikemukakan dalam Mujarrabat al-Dairabi al-Kabirdi atas, tidak dalam rangka menghukumi sesuatu(membahas masalah hukum) .
Ilham di atas hanya informasi perkara ghaib tentang turunnya malapetaka pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar.
Dengan demikian, ilham tersebut tidak berkaitan dengan hukum, tetapi berkaitan dengan informasi/khabar perkara ghaib yang biasa terjadi kepada para wali Allah,

3. dalam ilmu tashawuf, ilham maupun mukasyafah seorang wali bisa diambil dan diamalkan, ketika sudah dikomparasikan dengan dalil-dalil al-Qur’an dan Sunnah.
Apabila ilham dan mukasyafah tersebut sesuai dengan al-Qur’an dan Sunnah, maka dipastikan benar.
Akan tetapi apabila ilham dan mukasyafah tersebut bertentangan dengan al-Qur’an dan Sunnah, maka itu jelas tidak boleh diambil dan diamalkan

Akan tetapi ilham atau mukasyafah Rebo Wekasan yang diterangkan dalam Mujarrabat al-Dairabi al-Kabir di atas, ada dasar yang menguatkannya.

Yakni

¤ Rasulullah saw bersabda:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: آخِرُ أَرْبِعَاءَ فِي الشَّهْرِ يَوْمُ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ.
رواه وكيع في الغرر، وابن مردويه في التفسير، والخطيب البغدادي.
(الإمام الحافظ جلال الدين السيوطي، الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير، ١/٤، والحافظ أحمد بن الصديق الغماري، المداوي لعلل الجامع الصغير وشرحي المناوي، ١/۲٣).

“Dari Sahabat Ibn Abbas RA, Nabi SAW bersabda:

“Rabu terakhir dalam sebulan adalah hari terjadinya sial terus.”

Hadits di atas kedudukannya dha’if (lemah).
Tetapi meskipun hadits tersebut lemah, posisinya tidak dalam menjelaskan suatu hukum, tetapi berkaitan dengan bab targhib dan tarhib (anjuran dan peringatan),
yang disepakati "kewenangan mengamalkan" atau otoritas di kalangan ahli hadits sejak generasi salaf.

Dan perlu diingat, bahwa yang menolak otoritas hadits dha’if secara mutlak, bukan ulama ahli hadits, akan tetapi kaum Wahabi abad modern yang dipelopori oleh Syaikh al-Albani.

4. berkaitan dengan bulan Shafar,
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya sebagai berikut :

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم: قَالَ لَا عَدْوَى وَلَا صَفَرَ وَلَا هَامَةَ.
رواه البخاري ومسلم.

“Dari Sahabat Abu Hurairah RA,
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya sial dari bulan Shafar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati, rohnya menjadi burung yang terbang.”
(HR. al-Bukhari Muslim).

Dalam menafsirkan kalimat “ولا صفر” dalam hadits di atas,

أَنَّ الْمُرَادَ أَنَّ أَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ كَانُوْا يَسْتَشْئِمُوْنَ بِصَفَر وَيَقُوْلُوْنَ: إِنَّهُ شَهْرٌ مَشْئُوْمٌ، فَأَبْطَلَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ذَلِكَ،
( لطائف المعارف، ص/١٤٨).

“Maksud hadits di atas, orang-orang Jahiliyah meyakini datangnya sial dengan bulan Shafar. Mereka berkata, Shafar adalah bulan sial. Maka Nabi SAW membatalkan hal tersebut.

Intinya tidak boleh "TASYA'UM" pada hari tsb sebagaimana kebiasaan yahudi

√ HUKUM SHALAT DI RABU WEKASAN

Hukum Shalat Rebo Wekasan (sebagaimana anjuran sebagian ulama di atas),

¤ . jika niatnya adalah shalat Rebo Wekasan secara khusus, maka hukumnya tidak boleh, karena tidak masyru'

¤ . jika niatnya adalah shalat sunnah mutlaq atau shalat hajat, maka hukumnya boleh-boleh saja. Bahkan bagus

Shalat sunnah mutlaq adalah shalat yang tidak dibatasi waktu, tidak dibatasi sebab, dan bilangannya tidak terbatas.

Shalat hajat adalah shalat yang dilaksanakan saat kita memiliki keinginan (hajat) tertentu,
termasuk hajat li daf’il bala' atau makhuf (menolak bala' atau hal-hal yang dikhawatirkan).

Syeikh Abdul Hamid Muhammad Ali Qudus dalam kitabnya
"Kanzun Najah Was Surur halaman 33 “Syeikh Zainuddin murid Imam Ibnu Hajar Al-Makki berkata dalam kitab “Irsyadul Ibad”, demikian juga para ulama madzhab lain, mengatakan:
"Termasuk bid’ah tercela yang pelakunya dianggap berdosa dan penguasa wajib melarang pelakunya, yaitu Shalat Ragha’ib 12 rakaat yang dilaksanakan antara Maghrib dan Isya’ pada malam Jum’at pertama bulan Rajab……..
Syeikh Abdul Hamid
berpendapat : Sama dengan shalat rebo wekasan"

Maka hendaknya yang akan shalat pada salah satu waktu tersebut,
ber NIAT lah melakukan shalat sunnah MUTHLAQ secara sendiri-sendiri tanpa ada ketentuan bilangan, yakni tidak terkait dengan waktu, sebab, atau hitungan rakaat. Atau NIAT shalat sunnah HAJAT

√. HUKUM BERDOA

Berdoa untuk menolak-balak (malapetaka) pada hari Rabu Wekasan hukumnya boleh, tapi harus diniati berdoa memohon perlindungan dari malapetaka secara umum (tidak hanya malapetaka Rabu Wekasan saja). 

√. KESIMPULAN

Tradisi Rebo Wekasan memang bukan bagian dari Syariat Islam, akan tetapi merupakan tradisi yang yg baik (positif ) karena:

(1) menganjurkan shalat dan doa yg tentunya termasuk Amal shalih asal tidak menyimpang syara'

(2) menganjurkan banyak bersedekah;

(3) menghormati para wali yang mukasyafah

Karena itu, hukum ibadahnya sangat bergantung pada Niat dan teknis pelaksanaan
Jika niat dan pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan syariat, maka hukumnya boleh bahkan baik.
Tapi bila terjadi penyimpangan (baik dalam keyakinan maupun caranya), maka hukumya haram.

- Bagi yang meyakini silahkan mengerjakan tapi harus sesuai aturan syariat
- Bagi yang tidak meyakini tidak perlu mencela atau mencaci-maki.

√. TATACARA SHALATNYA adalah:

* Shalat 4 rakaat dgn Niat shalat sunnah muthlaq atau Shalat Hajat

* dalam setiap rakaat membaca Alfatihah 1x , kemudian surat Al-kautsar 17x, kemudian surat Al-ikhlash 5x,  dan mu'awwidzatain 1x

* setelah shalat membaca do'a berikut

بِسْــمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ،
اَللّـٰـهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوٰى ، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ ، يَا عَزِيْزُ ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ ، اِكْفِـنِيْ مِنْ شَرِّ جَمِيْعِ خَلْقِكَ ، يَا مُحْسِنُ ، يَا مُجَمِّلُ ، يَا مُتَفَضِّلُ ، يَا مُنْعِمُ ، يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لآَ إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ ، اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللّـٰـهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِـيْهِ وَأُمِّـهِ وَبَنِيْـهِ اِكْفِـنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ . يَا كَافِيْ (فَسَـيَكْفِيْـكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ) ، وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آٰلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

* Kemudian menulis dalam keadaan punya wudhu ayat dibawah ini, lalu dibasuh dengan air, dan airnya diminum

Ayatnya yaitu

سلام قولا من رب رحيم. سلام على نوح في العالمين. سلام على إبراهيم. سلام على موسى وهارون. سلام على إلياسين. سلام عليكم طبتم فادخلوها خالدين. من كل أمر سلام هي حتى مطلع الفجر

Kitab
كَنْزُ النَّجَاحِ وَالسُّرُوْرِ فِي الْأَدْعِيَةِ الَّتِيْ تَشْرَحُ الصُّدُوْرَ  25-24

وَنَقَلَ بَعْضُ الْفُضَلَاءِ أَنَّهُ وَرَدَ أَنَّ الْبَلَايَا الْمُقَدَّرَةَ فِي السَّنَة تُنْقَلُ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوْظِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فِيْ لَيْلَةِ آخِرِ أَرْبِعَاءَ مِنْ شَهْرِ صَفَرَ

Ba’dhul Fudhala telah mengutip, bahwasanya telah datang (riwayat) sesungguhnya bala`-bala` yang ditakdirkan didalam setahun dipindah dari al Lauh al Mahfuzh ke langit dunia pada malam akhir Rabu dari bulan Shafar

وَأَنَّ مَنْ كَتَبَ هَذِهِ الآيَاتِ السَّبْعَ فِيْ إِنَاءٍ وَمَحَاهُنَّ بِمَاءٍ وَشَرِبَهُ لَمْ يُصِبْهُ شَيْئٌ مِنْ
تِلْكَ الْبَلَايَا

Dan sesungguhnya barang siapa menulis tujuh ayat ini didalam satu wadah, dan meleburnya dengan air, lalu meminumnya, maka satupun dari bala`-bala` tersebut tidak menimpanya InsyaAllah

SEMOGA BERMANFA'AT

Koleksi literatur nu

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Siapa saja yg berkeinginan menambah koleksi kitab, buku dan referensi Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah.
Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama mempersembahkan *KMNU E-Library* yang bebas diakses oleh siapapun:

Aswaja
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCNmZ4d08ybHgyd1U

E-Book NU
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCR08tNHNzZlA5Y0k

Kitab-Kitab Nusantara
https://drive.google.com/open?id=0B49krkb9SjaCeUVvYV9IX1RiOG8

Kitab-Kitab Fikih
https://drive.google.com/drive/folders/0B49krkb9SjaCUWhvQnByMVRPSzA

Kitab-Kitab Tafsir
https://drive.google.com/drive/folders/0B49krkb9SjaCUUM1RjhwdXl3MXM

Kitab-Kitab Hadits
https://drive.google.com/drive/folders/0B49krkb9SjaCOS1tRmNmclR5bE0

Kitab-Kitab Nahwu Shorof
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCZlRBN3VpeFg2YWc

Kitab-Kitab Tarikh
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCcjJ6ejdsQ3pYRXM

Kitab-Kitab Maulid ar-Rasul
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCTmpjZEpFYUxmWFE

Kitab-Kitab Tashowwuf
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCdzQyMm5iVWNRdVk

Kitab-Kitab Tauhid
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCdERKYW9nUk9HWlE

Nadzoman
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCSllfY1NNeGtfWlE

Kitab-Kitab Karya Imam Ghozali
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCQURIUzY3WDdlcEE

Kitab-Kitab Karya Abuya Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki
https://drive.google.com/drive/u/2/mobile/folders/0B49krkb9SjaCbUNqd3hJdHNRUjQ

***Mohon bantuannya membagikan pesan dan catatan ini, semoga dapat memberikan manfaat bagi diri kita dan orang-orang yang membutuhkan nya  selamat mutalaah / membaca dan mengamalkan, semoga jadi pahala ...