Jumat, 30 Desember 2016

Pelajran Hidup


Curhatan Seorang Ibu

Ada Seorang ibu yang sowan untuk mengadukan nasib anaknya yang kian lama kian menjadi2 NDABLEGnya kepada seorang Kyai. 
Sang Kyai kemudian berkata "Ibu..yang sabar ya...Allah berarti masih sayang sama ibuk, sehingga Dia memberi cobaan sedemikian rupa kepada ibuk."
Lalu Kyai itu melanjutkan percakapannya "Saya contohkan; ada seorang siswa yang ramai sendiri ketika di ajar gurunya. Si Guru kemudian melemparnya dengan secuil kapur tulis dan mengenai dahinya. Lemparan guru itu tidak lain karena sayang dengan muridnya, Sang Guru hawatir jikalau muridnya nantinya tidak faham dengan pelajaran yang diajarkannya dan berdampak pada jelek nilainya. Jika si murid memang anak yang baik dan cerdas...maka ia akan langsung diam dan memperhatikan keterangan gurunya lalu menuruti apa yang jadi instruksi guru itu. Akan beda jika anak itu nakal  nan tolol...bisa jadi ia tidak memperhatikan gurunya malah akan mencari kapur yang dilemparkan kepadanya tadi."
"Maksudnya bagaimana pak Kyai?" tanya ibuk itu kebingungan....
"Begitulah hidup ini ibuk, Allah sangat sayang kepada kita. Ia tidak ingin jika kita terlalu jauh dari-Nya. Maka, kadang kala Ia melempar kita dengan beberapa cobaan, supaya kita lebih memperhatikan-Nya.  Allah memberikan anak yang sedikit REWEL kepada ibuk tak lain supaya ibuk bisa lebih PDKT kepada sang Khaliq. Karena pada hakikatnya Ialah yang membuat anak ibuk sedikit rewel dan Ia-pula lah yang kelak mengembalikan anak ibuk menjadi baik seperti sediakala. Ibuk tidak usah sibuk kebingungan dengan masalah anak ibuk,  sebagaimana contoh si murid nakal yang sibuk mencari cuilan kapur tadi,  tapi ibuk cukup menjadi cerdas dengan fokus pada siapa yang memberikan cobaan pada ibuk. Makan dari itu, Kejar Dia...Dekatilah Dia...karena Dialah yang Maha Tahu apa yang terbaik bagi hambanya dan Maha Kuasa untuk merubah dan membenahi nasib mahluk-Nya...."
Setelah panjang lebar bicara, Sang Kyai berpesan...
"Ibuk....kalau bisa, Lebih banyaklah meluangkan waktu untuk Allah, sholat dhuha yang biasa ibuk lakukan hanya 2 rokaat, tambah menjadi 4 atau bahkan 8 rokaat, mintakan rizki hidayah kepada Allah untuk anak ibuk. Tahajud ibuk yang biasanya hanya 10 menit, lebihkan menjadi 20 menit bahkan satu jam bila perlu. Pergunakanlah untuk munajat pada Allah agar memberikan petunjuk jalan yang benar pada anak ibuk.  Mintalah yang terbaik bagi keluarga ibuk, karena yang terlihat baik belum tentu baik pula bagi kita, begitu pula sebaliknya. Manusia hanya bisa ikhtiyar dan berdoa, adapun hasil final Dia-lah yang yang menentukannya.
Terakhir...Pada hakikatnya cobaan datang merupakan wujud sayang dari Tuhan kepada hamba-Nya...Tuhan ingin hamba-Nya lebih dekat kepada-Nya...dan kelak akan di ganjar dengan diangkatnya derajat di sisi-Nya. Amin..."... Pungkas sang Kyai atas Pesannya....
Akhirnya...Ibuk itu mengerti dan meminta undur diri dari hadapan Kyai dengan riang hati.  Setelah itu...sang ibuk mulai membiasakan rutinitas yang di dawuhkan sang Kyai tadi. 
Satu minggu, dua minggu...dan lama kelamaan ia mulai kerasan dengan kebiasaan tahajud panjangnya...dan lupa dengan kenakalan anaknya. Dan tanpa disadari Allah-pun merubah sikap anaknya menjadi anak yang soleh, berbakti pada orang tua, dan berguna bagi bangsa dan agama. Alhamdulillah....